Berbagai analis memproyeksikan bagaimana start up nantinya akan menjadi salah satu roda penggerak utama ekonomi digital di Indonesia di tahun-tahun mendatang, salut!
Masih tersimpan dalam ingatanku ketika di tahun 2012/13 pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta untuk melanjutkan studi dijenjang universitas. Saat itu, isu-isu hangat yang paling menarik perhatian adalah pemilihan gubernur DKI Jakarta. Tenang, artikel ini tidak memiliki muatan politik. Dikala itu, reklame jalanan Ibu Kota dipenuhi dengan muka-muka pasangan calon yang akan menduduki kursi nomor 1 di Ibu Kota, melangkah maju pada isu yang lebih panas lagi pada tahun 2019 yakni pemilihan calon presiden dan wakilnya, namun ada yang berbeda kali ini. Perbedaannya adalah hiasan-hiasan reklame jalanan tidak hanya di Ibu Kota saja tapi diseluruh penjuru kota-kota besar di Indonesia, ada yang menarik. Bukan hanya pasangan calon yang mendominasi, tapi angka-angka diskon dari para start up yang tak kalah mendominasi media-media iklan saat ini. Berbagai jenis iklan terpampang pada reklame, mulai dari promo diskon, promo Jasa Bongkar Pasang AC, hingga iklan marketplace dengan brand ambassador nya.
Perusahaan-perusahaan start up di Indonesia mulai memperlihatkan eksistensinya pada tahun 2015, inovasi-inovasi yang dihadirkan pun tepat sasaran dan mengenai kebutuhan masyarakat Indonesia bahkan hingga saat ini. Perusahaan start up berlomba-lomba menghadirkan layanan terbaik yang telah tersegmentasi dengan matang berkat ide-ide brilian anak bangsa yang kini menyebut dirinya sebagai milenial.
Memang tidak bisa disangkal bahwa inovasi-inovasi dan improvisasi dari perusahaan start up memberikan dampak positif bagi bangsa ini. Lihat saja perkembangan start up di Indonesia, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir menyatakan Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara yang mempunyai perusahaan startup terbanyak di Asia Tenggara, bahkan saat ini Menristekdikti telah membina lebih kurang 1.307 start up dari berbagai bidang fokus, bangga pastinya. Apalagi hingga saat ini, sudah ada 4 perusahaan yang telah menjelma sebagai unicorn bahkan ada 1 yang digadang-gadang akan bergabung dalam waktu dekat.
Start up memberikan dampak positif diberbagai sektor kehidupan masyarakat Indonesia. Diantaranya adalah:
Sektor Sosial
Bagi kebanyakan lulusan baru, selain bekerja diperusahaan nasional atau bahkan multinasional merupakan pencapaian, namun sekarang ini dapat bekerja di perusahaan start up pun menjadi suatu pencapaian yang menarik bagi para pekerja baru.
Bagaimana tidak, kehidupan pekerja start up digambarkan sebagai tempat bekerja yang ideal oleh anak muda sekarang, jam kerja lebih fleksibel, pakaian santai namun tetap sopan, rekan kerja yang masih sepergaulan, komisi yang menggiurkan, ditambah pula fasilitas penunjang lainnya dari kantor.
Start up juga berperan penting dalam ketersediaannya lapangan pekerjaan, terutama di kota-kota besar. Data yang di luncurkan oleh BEKRAF dalam Mapping Data Start Up Indonesia untuk tahun 2018 memperlihatkan bahwa daya serap tenaga kerja oleh start up mencapai 55,903 tenaga kerja.
Sektor Ekonomi Digital
Arus perputaran Rupiah dalam ranah start up juga menjadi perhatian banyak analis saat ini. Start up digadang-gadang menjadi penggerak roda utama ekonomi Indonesia di tahun-tahun mendatang. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dilansir dari detikinet, menyatakan bahwa ekonomi digital di Indonesia akan mencapai US$ 130 miliar atau Rp 1.831 triliun pada 2020. Angka ini akan memberikan kontribusi sebesar 11% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Seperti riak di air, ekonomi diberbagai sektor juga terpengaruhi oleh perusahaan-perusahaan start up. Kemajuan paling nyata terlihat dibagian Makanan & Minuman, konsumen dapat menikmati makanan atau minuman favorit mereka ditunjang dengan kemudahan mulai dari transportasi hingga juga promo yang diberikan. Selain Makanan & Minuman, proses jual beli beragam produk saat ini pun dimudahkan melalui tersedianya marketplace. Jika dipikirkan kembali, dampak yang dari start up memang menarik di indonesia.
Perubahan Gaya Hidup
Pergi ke mall ada promo A, B, C, D. Belanja di sini ada promo dengan layanan pembayaran ini itu. Makan direstoran dapat cashback. Traveling bisa bayar belakangan. Mau investasi pun sudah dapat dilakukan secara mudah melalui smartphone. Ini adalah masa terbaik bagi konsumen yang sedang dimanjakan oleh beragam start up di Indonesia, positif memang tapi bagi kita sebagai objek tentunya harus tetap bijak juga dalam mengeluarkan Rupiah dan memanfaatkan kenyamanan yang ada saat ini.
Karena transaksi yang semakin instan serta promo yang berlimah saat ini, daya konsumsi pun semakin meningkat. Hal ini diperkuat dengan dikeluarkannya data dari Bank Indonesia (BI) yang menemukan transaksi toko online (e-commerce) di Indonesia sepanjang 2018 mencapai Rp 77,766 triliun dan meningkat tajam sebesar 151% dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp 30,942 triliun.
Berjayanya Pasar Jasa
Tidak hanya sektor yang khusus pada Makanan dan Minuman yang berjaya saat ini, sektor jasa pun ikut terpengaruhi oleh hidupnya start up di Indonesia. Halo Jasa salah satu perusahaan start up yang mendorong meningkatnya layanan jasa di Indonesia. Melihat peluang marketplace untuk jasa saat ini masih sangat luas, perusahaan yang mulai menapakkan kaki-nya pada tahun 2019 ini ikut berkontribusi dalam mengembangkan Indonesia menjadi negara yang lebih baik.
Memberikan kemudahan kepada para penyedia vendor jasa serta konsumen untuk dapat saling bertemu, Halo Jasa kini sudah memiliki 4 layanan utama yakni:
- Halo Clean, layanan membersihkan hunian kamu.
- Halo Fix, layanan perawataa, bongkar pasang AC
- Halo Auto, layanan cuci dan perawatan kendaraan.
- Halo massage, layanan pijat yang dapat kamu nikmati dirumah.
Memiliki visi sebagai market leader services e-commerce terbaik di Indonesia melalui proses layanan pelanggan yang excellence, diharapkan Halo Jasa bisa memberikan kontribusi bagi layanan jasa di Indonesia saat ini.
Perubahan mengejutkan apa lagi yang akan dibawa oleh para start up terhadap Indonesia? Menurut kamu, sektor mana yang paling berpengaruh oleh start up saat ini?